KPU : Jangan Ada Sekat Etnik di Pemilihan Gubernur Sulbar
Ketua KPU Sulbar, Usman Suhuria |
"Jika kita konsisten mendidik pemilih maka jangan bangun sekat etnik di tengah masyarakat. Tidak boleh memperdebatkan etnik dalam ruang politik. Karena itu menyalahi prinsip demokrasi moderen," kata Ketua KPU Sulbar, Usman Suhuria di Mamuju, Minggu.
Pernyataan orang pertama di KPU Sulbar ini sekaligus menanggapi beragam diskusi soal perdebatan tak elok soal etnis jelang Pemilukada Sulawesi Barat, tahun depan.
"Seharusnya yang diperdebatkan adalah gagasan, visi, atau konsep untuk membangun masyarakat. Jadi, jangan ada unsur mengkotak-kotakka calon pemimpin di suatu daerah," sambung Usman.
Perdebatan soal etnis, suku dan ras jelang momentum pesta demokrasi masyarakat Sulbar awalnya dimulai dari dunia maya lewat beragam media sosial yang ada. Parahnya, diskusi tersebut kini merambah ke berbagai media diskusi di tengah kehidupan nyata masyarakat.
"Poinnya, kita ingin membangun Pilgub dengan konsensus yang positif. Cara yang baik itu dikawal dengan penuh etika. Dan itu bukan hanya berhubungan dengan pendukung, tapi juga para elit," sebut mantan Ketua KPU Polewali Mandar itu.
Menurut Usman, perdebatan soal etnis, suku dan ras jelang momentum Pemilukada Sulawesi Barat hanya akan menciptakan dampak buruk pada proses demokrasi di "Tanah Malaqbi" ini.
"Kalau kita mau memasuki Pilgub, mari melaluinya dengan cara yang penuh etika. Kalau itu dapat diwujudkan, maka semua akan menimbulkan energi positif. Sehingga kita bisa menghasilkan pemimpin yang baik pula," katanya.
Ia meyakini, bahwa tidak akan lahir pemimpin yang baik dari proses yang tidak baik pula. Maka dari itu, para pemilih harus mengawal proses demokrasi ini secara utuh.
Laporan: Aco Ahmad
Tidak ada komentar: