Header Ads

40 Persen Dokter tak Tepat Diagnosa DBD

 
Dr Deah Hapsari saat seminar dengue management di aula Dinas Kesehatan, Kabupaten Kendal, Rabu (17/2/2016)
Sekitar empat puluh persen dokter yang mendiagnosa demam berdarah dengue (DBD) hanya melihat satu sisi. Begitu trombosit turun dan demam tinggi, dokter langsung bilang DBD. Padahal, gejala itu mirip dengan gejala 
thypus.

"Empat puluh persen dokter dalam mendiagnosa DBD banyak yang kurang tepat," kata Dr MM Deah Hapsari, komisi ahli DBD Provinsi Jawa Tengah, saat memberikan materi seminar dengue management di aula Dinas Kesehatan Kabupaten Kendal, Rabu (17/2/2016).

Penderita DBD biasanya mengalami dehidrasi karena demam, muntah, mimisan, dan kebocoran pembuluh darah. Kondisi dehidrasi ditandai dengan hematokrit atau angka kekentalan darah meningkat dan angka trombosit menurun. Ini akan berakibat fatal bila tidak segera ditangani.

"Demam berdarah belum ada obatnya. Sehingga penanganan penderita DBD perlu cairan yang sesuai rekomendasi WHO," tutur Deah.

Kabid Pencegahan dan Pemberantasan Penyakit Dinas Kesehatan Kendal Ariani Wardiati, mengatakan, dalam dua bulan pertama 2016, tercatat ada 41 penderita DBD. Satu di antaranya  meninggal dunia. 
SAN

Tidak ada komentar:

Info Indotim. Diberdayakan oleh Blogger.